PENDIDIKAN ISLAM MODERN DI NUSANTARA Dialektika Pemikiran dan Dinamika Sosial pada Awal Abad Ke-20 Penulis: Dr. Fahri Hidayat, M.Pd.I. & Mujibur Rohman, M.S.I.

Rp 71.500

New!

Buku ini menelusuri perjalanan panjang modernisasi pendidikan Islam di Nusantara dengan fokus pada awal abad ke-20, masa yang menandai babak penting dalam sejarah intelektual Islam Indonesia. Di tengah arus kolonialisme dan kebangkitan kesadaran nasional, pendidikan Islam menjadi arena dialektika antara tradisi dan modernitas, antara nilai-nilai lokal dan gagasan global. Melalui pendekatan sejarah pendidikan, berupaya memahami dinamika pembaruan Islam yang melahirkan sistem pendidikan baru yang rasional, sistematis, dan adaptif terhadap perubahan zaman.
Dalam perspektif historis, menunjukkan bahwa lembaga pendidikan Islam di Nusantara tumbuh secara organik dari konteks sosial dan budaya masyarakat. Perkembangan pendidikan Islam di abad ke-20 memperlihatkan transformasi besar. Minangkabau menjadi pusat awal penyemaian gagasan modernisme Islam. Melalui tokoh-tokoh seperti Abdullah Ahmad, Zainuddin Labay El-Yunusi, dan Abdul Karim Amrullah, wilayah ini melahirkan lembaga pendidikan pionir seperti Adabiyah School dan Sumatera Thawalib. Minangkabau memainkan peran penting sebagai simpul intelektual yang menyalurkan gagasan reformisme Islam ke berbagai wilayah Nusantara. Dari sinilah ide-ide pembaruan dalam pendidikan Islam menyebar ke Yogyakarta, Jawa Barat, dan daerah-daerah lain.
Dengan menelaah tiga wilayah utama, yaitu Minangkabau, Yogyakarta, dan Jawa Barat, buku ini berupaya menampilkan panorama tentang lahirnya pendidikan Islam modern di Nusantara pada awal abad ke-20. Melalui ketiga wilayah tersebut, tampak bagaimana gagasan modernisme Islam bertransformasi menjadi gerakan sosial yang melahirkan lembaga pendidikan, pers, dan organisasi Islam yang berpengaruh hingga kini.
Tidak hanya menguraikan fakta-fakta historis, tetapi juga mengajukan refleksi tentang makna modernisasi dalam konteks keislaman di Nusantara. Modernisasi tidak dipahami sebagai westernisasi, melainkan sebagai proses kreatif untuk mengintegrasikan ilmu, iman, dan kemajuan. Pendidikan Islam modern, sebagaimana tergambar dalam karya ini, adalah hasil dialog panjang antara teks dan konteks, antara ajaran normatif dan realitas sosial yang terus berubah.

Ukuran: 15,5 x 23 cm
Tebal: 157 halaman
ISBN: dalam proses

Kategori:

Deskripsi

Buku ini menelusuri perjalanan panjang modernisasi pendidikan Islam di Nusantara dengan fokus pada awal abad ke-20, masa yang menandai babak penting dalam sejarah intelektual Islam Indonesia. Di tengah arus kolonialisme dan kebangkitan kesadaran nasional, pendidikan Islam menjadi arena dialektika antara tradisi dan modernitas, antara nilai-nilai lokal dan gagasan global. Melalui pendekatan sejarah pendidikan, berupaya memahami dinamika pembaruan Islam yang melahirkan sistem pendidikan baru yang rasional, sistematis, dan adaptif terhadap perubahan zaman.
Dalam perspektif historis, menunjukkan bahwa lembaga pendidikan Islam di Nusantara tumbuh secara organik dari konteks sosial dan budaya masyarakat. Perkembangan pendidikan Islam di abad ke-20 memperlihatkan transformasi besar. Minangkabau menjadi pusat awal penyemaian gagasan modernisme Islam. Melalui tokoh-tokoh seperti Abdullah Ahmad, Zainuddin Labay El-Yunusi, dan Abdul Karim Amrullah, wilayah ini melahirkan lembaga pendidikan pionir seperti Adabiyah School dan Sumatera Thawalib. Minangkabau memainkan peran penting sebagai simpul intelektual yang menyalurkan gagasan reformisme Islam ke berbagai wilayah Nusantara. Dari sinilah ide-ide pembaruan dalam pendidikan Islam menyebar ke Yogyakarta, Jawa Barat, dan daerah-daerah lain.
Dengan menelaah tiga wilayah utama, yaitu Minangkabau, Yogyakarta, dan Jawa Barat, buku ini berupaya menampilkan panorama tentang lahirnya pendidikan Islam modern di Nusantara pada awal abad ke-20. Melalui ketiga wilayah tersebut, tampak bagaimana gagasan modernisme Islam bertransformasi menjadi gerakan sosial yang melahirkan lembaga pendidikan, pers, dan organisasi Islam yang berpengaruh hingga kini.
Tidak hanya menguraikan fakta-fakta historis, tetapi juga mengajukan refleksi tentang makna modernisasi dalam konteks keislaman di Nusantara. Modernisasi tidak dipahami sebagai westernisasi, melainkan sebagai proses kreatif untuk mengintegrasikan ilmu, iman, dan kemajuan. Pendidikan Islam modern, sebagaimana tergambar dalam karya ini, adalah hasil dialog panjang antara teks dan konteks, antara ajaran normatif dan realitas sosial yang terus berubah.

Ukuran: 15,5 x 23 cm
Tebal: 157 halaman
ISBN: dalam proses

Ulasan

Belum ada ulasan.

Jadilah yang pertama memberikan ulasan “PENDIDIKAN ISLAM MODERN DI NUSANTARA Dialektika Pemikiran dan Dinamika Sosial pada Awal Abad Ke-20 Penulis: Dr. Fahri Hidayat, M.Pd.I. & Mujibur Rohman, M.S.I.”

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Shopping cart

close