Rekonstruksi Pendidikan Karakter Berbasis IESQ Power Penulis : Dr. Peribadi, M.Si.

New!

Ketika anak manusia memiliki kemampuan intelektual spiritual (inteleksi), maka dapat dipastikan bahwa fakultas otak dan fakultas rohaninya sama-sama sehat, normal dan mampu tampil prima. Dalam konteks inilah, Paradigma Profetik harus mulai dikedepankan melalui sebuah upaya “Rekonstruksi Pendidikan Karakter Berbasis IESQ Power”. Selain berupaya memfungsimaksimalkan kecerdasan inteleksi, juga dimaksudkan untuk menumpulkan tombak digitalisasi media yang tampak setajam silet, dan bahkan mungkin lebih tajam dari silet itu. Karena itu, buku ini mencoba mengonstruksi dan merefleksikan secara sosiologis perintah membaca (Al Alaq) dan menulis (Al Qalam) sebagai Firman Tuhan yang pertama dan kedua ke dalam konteks Pendidikan Karakter. Selain mutiara Learning Principle yang terkandung di dalamnya berbeda dengan strategi pendidikan karakter perspektif pada umumnya, juga dipastikan konstruksi Wahyu Sistem tersebut dapat menumbuhkan kecerdasan inteleksi para penyelenggara leterasi beserta anak didiknya. Upaya lebih strategis untuk menumbuhkan IESQ Power, maka proses konstruksi dilanjutkan ke ranah Paradigma Al Muzammil (shalat Tahajjud) dan Al Mudatzir (beraktivitas) sebagai Firman Tuhan yang ketiga dan keempat yang kemudian dirangkai dengan Paradigma 165 (6 Rukun Iman, 5 Rukun Islam dan 1 Ikhsan).

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik
(Al Imran, ayat 110).

Kategori:

Deskripsi

Ketika anak manusia memiliki kemampuan intelektual spiritual (inteleksi), maka dapat dipastikan bahwa fakultas otak dan fakultas rohaninya sama-sama sehat, normal dan mampu tampil prima. Dalam konteks inilah, Paradigma Profetik harus mulai dikedepankan melalui sebuah upaya “Rekonstruksi Pendidikan Karakter Berbasis IESQ Power”. Selain berupaya memfungsimaksimalkan kecerdasan inteleksi, juga dimaksudkan untuk menumpulkan tombak digitalisasi media yang tampak setajam silet, dan bahkan mungkin lebih tajam dari silet itu. Karena itu, buku ini mencoba mengonstruksi dan merefleksikan secara sosiologis perintah membaca (Al Alaq) dan menulis (Al Qalam) sebagai Firman Tuhan yang pertama dan kedua ke dalam konteks Pendidikan Karakter. Selain mutiara Learning Principle yang terkandung di dalamnya berbeda dengan strategi pendidikan karakter perspektif pada umumnya, juga dipastikan konstruksi Wahyu Sistem tersebut dapat menumbuhkan kecerdasan inteleksi para penyelenggara leterasi beserta anak didiknya. Upaya lebih strategis untuk menumbuhkan IESQ Power, maka proses konstruksi dilanjutkan ke ranah Paradigma Al Muzammil (shalat Tahajjud) dan Al Mudatzir (beraktivitas) sebagai Firman Tuhan yang ketiga dan keempat yang kemudian dirangkai dengan Paradigma 165 (6 Rukun Iman, 5 Rukun Islam dan 1 Ikhsan).

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik
(Al Imran, ayat 110).

Ulasan

Belum ada ulasan.

Jadilah yang pertama memberikan ulasan “Rekonstruksi Pendidikan Karakter Berbasis IESQ Power Penulis : Dr. Peribadi, M.Si.”

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Shopping cart

close