Farmakologi Obat Antihipertensi Penulis: apt. Fitri Rachmaini, S.Farm., M.Si., dkk.

Rp 54.500

Penulis:
apt. Fitri Rachmaini, S.Farm., M.Si.
Prof. Dr. apt. Almahdy A., MS.
apt. Rahmad Abdillah, S.Farm., M.Si.

Ketika seseorang telah didiagnosa mengalami hipertensi, maka secepat mungkin orang tersebut harus segera melakukan pengendalian terhadap tekanan darah atau hipertensi yang dialaminya. Hal ini dimaksudkan untuk mengontrol agar tekanan darah tetap berada dalam kondisi yang optimal. Ketika hipertensi tidak terkontrol, maka hipertensi dapat memicu terjadinya penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal, retinopati (kerusakan retina), penyakit pembuluh darah tepi, gangguan saraf dan beberapa jenis penyakit lainnya yang diakibatkan tidak terkontrolnya tekanan darah. Semakin tinggi tekanan darah, semakin tinggi risiko kerusakan pada jantung dan pembuluh darah pada organ besar seperti otak dan ginjal.
Pada sebagian besar pasien hipertensi, strategi pengobatan yang dianjurkan dalam tatalaksana hipertensi adalah dengan menggunakan terapi kombinasi untuk mencapai tekanan darah sesuai target. Bila memungkinkan, pengobatan diberikan dalam bentuk single pill combination (SPC) untuk meningkatkan kepatuhan terhadap pengobatan. Golongan obat hipertensi yang rutin direkomendasikan adalah ACEi, ARBs, beta bloker, Calcium Chanel Blocker (CCB), dan diuretik.

Ukuran 15,5 x 23 cm
Tebal 94 halaman

Kategori: , ,

Deskripsi

Penulis:
apt. Fitri Rachmaini, S.Farm., M.Si.
Prof. Dr. apt. Almahdy A., MS.
apt. Rahmad Abdillah, S.Farm., M.Si.

Ketika seseorang telah didiagnosa mengalami hipertensi, maka secepat mungkin orang tersebut harus segera melakukan pengendalian terhadap tekanan darah atau hipertensi yang dialaminya. Hal ini dimaksudkan untuk mengontrol agar tekanan darah tetap berada dalam kondisi yang optimal. Ketika hipertensi tidak terkontrol, maka hipertensi dapat memicu terjadinya penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal, retinopati (kerusakan retina), penyakit pembuluh darah tepi, gangguan saraf dan beberapa jenis penyakit lainnya yang diakibatkan tidak terkontrolnya tekanan darah. Semakin tinggi tekanan darah, semakin tinggi risiko kerusakan pada jantung dan pembuluh darah pada organ besar seperti otak dan ginjal.
Pada sebagian besar pasien hipertensi, strategi pengobatan yang dianjurkan dalam tatalaksana hipertensi adalah dengan menggunakan terapi kombinasi untuk mencapai tekanan darah sesuai target. Bila memungkinkan, pengobatan diberikan dalam bentuk single pill combination (SPC) untuk meningkatkan kepatuhan terhadap pengobatan. Golongan obat hipertensi yang rutin direkomendasikan adalah ACEi, ARBs, beta bloker, Calcium Chanel Blocker (CCB), dan diuretik.

Ukuran 15,5 x 23 cm
Tebal 94 halaman

Ulasan

Belum ada ulasan.

Jadilah yang pertama memberikan ulasan “Farmakologi Obat Antihipertensi Penulis: apt. Fitri Rachmaini, S.Farm., M.Si., dkk.”

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Shopping cart

close