Deskripsi
Aku sebagai gembala kerbau terlahir dari anak petani yang menghabiskan masa kecil di padang rumput bersama kerbau. Sejak SD sampai SMP sehabis pulang sekolah harus berangkat untuk menggembala kerbau di padang rumput di pinggir pantai, menjadi seorang gembala itu sangat tidak menyenangkan karena kedinginan di saat hujan dan kepanasan di saat cuaca terik.
Perjalanan yang sangat menyakitkan ketika teman sebaya duduk manis di kursi sementara aku harus menggiring ternak-ternak milik orang tuaku, aku bersekolah dengan jalan kaki sejauh tiga kilometer waktu duduk di bangku SMP, rasa pedih sering aku rasakan ketika teman mengendarai sepeda motor sementara aku harus merasakan panasnya
jalanan berpasir.
Semua rasa pedih biarkan terkubur dalam-dalam, aku bulatkan tekadku untuk bisa sukses, bisa menjadi kebanggaan keluargaku, meskipun gagal kuliah di sekolah kedinasan, kemudian mengikuti ujian masuk perguruan tinggi negeri tahun 1997 itupun gagal karena saingan untuk masuk jurusan Bahasa Inggris ribuan.
Pada tahun 1998 kembali mengikuti ujian masuk perguruan tinggi negeri lagi tapi tetap gagal, kemudian mengikuti bimbingan belajar dan di tahun yang sama, lulus di universitas negeri ternama di Bandung dengan pilihan jurusan kedua yaitu Sastra Perancis.
Perjalanan hidup penuh liku-liku pada tahun 2008 menjadi guru honorer yang menyedihkan mengabdi selama 16 tahun tanpa ada harapan masa depan, baru tahun 2023 harapan bersinar terang aku diangkat menjadi ASN meskipun saat ini karirku masih berujung sampai golongan IX tapi berharap akan tibanya harapan baru seperti keindahan pelangi di pagi hari untuk membahagiakan keluarga kecilku mereka berhak bahagia karena berada di sampingku mulai dari nol.
Ulasan
Belum ada ulasan.