Deskripsi

Ini kisah tentang sosok almarhumah Nyai Rahmatun, perempuan pendakwah yang mampu mengangkat marwah kaumnya di tengah-tengah masyarakatnya yang patriarkis. Beliau akan terus menjadi sosok inspiratif bagi perempuan Madura untuk menggapai masa depan yang lebih baik. Sosoknya akan ditulis secara berseri, dimulai dari masa kecilnya saat ia masih gadis cilik namun sudah menaklukkan dunia laki-laki. Sampai masa menjelang ajalnya yang mengharu biru.
Buku ini juga menyajikan kisah seputar karir Nyai Rahmatun serta pemikiran beliau tentang pendidikan, dakwah, politik, dan lain sebagainya. Beliau sangat menjunjung tinggi pendidikan perempuan. Oleh karenanya, beliau selalu fokus meningkatkan kualitas pendidikan perempuan, terutama di perkampungan. Baginya, derajat laki-laki dan perempuan sama di sisi Allah SWT dan Rasul-Nya, yang membedakan hanyalah ketakwaannya semata. Menurutnya, Islam memberi kesempatan yang seluas-luasnya kepada perempuan untuk belajar, berpolitik, berdakwah dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta menjalankan tugas kekhalifahan di muka bumi. Dalam hal dakwah, Nyai Rahmatun mencontoh Sayyidah Aisyah radliyallahu anha, yang gemar mengajarkan hadis kepada sahabat-sahabat dari kaum perempuan dan kalangan laki-laki.
Di sini kita juga akan disuguhkan tentang kegemaran Nyai Rahmatun dalam bidang literasi baca tulis. Banyak karya-karya beliau yang sampai saat ini dijadikan bahan rujukan di lembaga pendidikan pesantren yang beliau asuh. Dalam hal belajar ilmu, Nyai Rahmatun membebaskan masyarakatnya untuk mempelajari materi pelajaran apapun. Baginya, tidak ada dikotomi ilmu. Semua ilmu itu satu yaitu bersumber dari Allah SWT. Selain itu, ada juga pemikiran beliau tentang sihir/santet, tentang tasamuh/toleransi, tentang Al-Qur’an, tentang kepemimpinan dalam Islam dan lain sebagainya.
Kisah hidup Nyai Rahmatun yang paling menarik dalam buku ini yaitu ketika beliau dipersekusi ulama radikal di kampungnya. Layaknya film-film heroik di layar kaca atau cerita-cerita fiksi di buku novel.

Ukuran 15,5 x 23 cm
Tebal 262 halaman