ORIENTALISME DI INDONESIA: Periode Kolonial Pascakolonial dan Kontemporer Penulis : Dina Rahmawati, dkk

Rp 60.000

Penulis :
Dina Rahmawati, Imtinan Maulida Fadhilah, Dea Syafira Ulil Amalia, Risma Rizqiyah, Olivia Averroes, Anugerah Asha, Sahrul Barokatur Rizki, Anisa Indriana, Fina Arta Fitriana, Annisa Dila Hariyanti

Buku ini membahas tentang orientalisme di Indonesia melalui studi tokoh-tokoh penting, yang melibatkan tokoh kolonial, pascakolonial, dan kontemporer. Setiap tokoh dibahas dari biografi, pemikiran, hingga pengaruh mereka dalam konteks orientalisme di Indonesia. Pada periode kolonial, tokoh seperti Christiaan Snouck Hurgronje, H.J. de Graaf, dan Lodewijk Willem Christiaan Van Den Berg diuraikan dengan mendalam. Snouck Hurgronje terkenal karena strateginya menyelidiki masyarakat Aceh dan pemikirannya yang membedakan antara Islam sebagai agama dan Islam sebagai ideologi politik. H.J. de Graaf menjadi tokoh penting dalam historiografi Jawa dengan pendekatannya yang mengintegrasikan sumber lokal dan Eropa, sedangkan Van Den Berg dikenang melalui teori receptie in complexu, teori yang menyatakan bahwa hukum Islam berlaku penuh bagi umat Islam, meski terdapat penyimpangan dalam praktiknya.
Periode pascakolonial menyoroti nama seperti M.C. Ricklefs, yang fokus pada sejarah Islam dan Jawa. Dia mengungkap bagaimana Islam dan adat lokal berinteraksi dan menghasilkan berbagai pola keberagamaan di masyarakat Jawa. Clifford Geertz diperkenalkan sebagai tokoh dengan gagasan penting mengenai abangan, priyayi, dan santri dalam masyarakat Jawa, yang merepresentasikan pluralitas keagamaan di Indonesia.
Periode kontemporer menghadirkan nama-nama seperti Azyumardi Azra, Robert W. Hefner, dan Karel Adrian Steenbrink, yang melihat Islam di Indonesia dari sudut pandang global. Azyumardi Azra memetakan Islam Nusantara sebagai bagian dari dinamika global Islam, sementara Hefner menekankan pluralisme dan demokrasi dalam masyarakat Islam Indonesia. Steenbrink mengkaji pendidikan Islam dari masa kolonial hingga era modern, menunjukkan perannya dalam membentuk identitas keislaman di Nusantara.

Ukuran 15,5 x 23 cm
Tebal 116 halaman

Kategori: , ,

Deskripsi

Penulis :
Dina Rahmawati, Imtinan Maulida Fadhilah, Dea Syafira Ulil Amalia, Risma Rizqiyah, Olivia Averroes, Anugerah Asha, Sahrul Barokatur Rizki, Anisa Indriana, Fina Arta Fitriana, Annisa Dila Hariyanti

Buku ini membahas tentang orientalisme di Indonesia melalui studi tokoh-tokoh penting, yang melibatkan tokoh kolonial, pascakolonial, dan kontemporer. Setiap tokoh dibahas dari biografi, pemikiran, hingga pengaruh mereka dalam konteks orientalisme di Indonesia. Pada periode kolonial, tokoh seperti Christiaan Snouck Hurgronje, H.J. de Graaf, dan Lodewijk Willem Christiaan Van Den Berg diuraikan dengan mendalam. Snouck Hurgronje terkenal karena strateginya menyelidiki masyarakat Aceh dan pemikirannya yang membedakan antara Islam sebagai agama dan Islam sebagai ideologi politik. H.J. de Graaf menjadi tokoh penting dalam historiografi Jawa dengan pendekatannya yang mengintegrasikan sumber lokal dan Eropa, sedangkan Van Den Berg dikenang melalui teori receptie in complexu, teori yang menyatakan bahwa hukum Islam berlaku penuh bagi umat Islam, meski terdapat penyimpangan dalam praktiknya.
Periode pascakolonial menyoroti nama seperti M.C. Ricklefs, yang fokus pada sejarah Islam dan Jawa. Dia mengungkap bagaimana Islam dan adat lokal berinteraksi dan menghasilkan berbagai pola keberagamaan di masyarakat Jawa. Clifford Geertz diperkenalkan sebagai tokoh dengan gagasan penting mengenai abangan, priyayi, dan santri dalam masyarakat Jawa, yang merepresentasikan pluralitas keagamaan di Indonesia.
Periode kontemporer menghadirkan nama-nama seperti Azyumardi Azra, Robert W. Hefner, dan Karel Adrian Steenbrink, yang melihat Islam di Indonesia dari sudut pandang global. Azyumardi Azra memetakan Islam Nusantara sebagai bagian dari dinamika global Islam, sementara Hefner menekankan pluralisme dan demokrasi dalam masyarakat Islam Indonesia. Steenbrink mengkaji pendidikan Islam dari masa kolonial hingga era modern, menunjukkan perannya dalam membentuk identitas keislaman di Nusantara.

Ukuran 15,5 x 23 cm
Tebal 116 halaman

Ulasan

Belum ada ulasan.

Jadilah yang pertama memberikan ulasan “ORIENTALISME DI INDONESIA: Periode Kolonial Pascakolonial dan Kontemporer Penulis : Dina Rahmawati, dkk”

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Shopping cart

close