Pembelajaran Kombinasi Blended Learning Dan Peer Learning, penulis : Nur’aini Muhassanah, S.Pd., M.Pd

Rp 55.500

Perubahan keadaan pembelajaran pada kondisi pasca new normal saat ini, pengajar dituntut dapat menyesuaikan dan mengembangkan model-model pembelajaran yang dapat memudahkan mahasiswa memahami materi yang diajarkan. Selain itu, dosen juga harus mampu menerapkan model yang berbasis tatap muka (tradisional) dan non-tatap muka (online). Oleh karena itu, model blended learning hadir menjadi salah satu model yang dapat menangani masalah tersebut. Blended learning adalah pembelajaran yang menggabungkan antara pembelajaran secara tatap (face to face) muka dengan pembelajaran mandiri secara online dengan memanfaatkan teknologi.
Model pembelajaran ini mempermudah mahasiswa dalam mengakses materi dan mempunyai banyak waktu untuk belajar mandiri. Selain itu, dengan adanya kesempatan belajar mandiri maka diharapkan dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk dapat berdiskusi dan bekerja secara kelompok untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang dihadapi selama pembelajaran berlangsung. Untuk dapat mengfasilitasi hal tersebut makan diperlukan model pembelajaran yang membentuk kerja sama kelompok salah satunya adalah peer learning. Peer learning terjadi ketika setiap mahasiswa menjadi tergantung terhadap mahasiswa lain untuk kesuksesan belajarnya.
Dari penjelasan itu dilakukan penerapan pembelajaran kombinasi blended learning dan peer learning untuk meningkatkan prestasi belajar dan kemampuan group-work mahasiswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus, di mana masing-masing siklus ada 4 tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Penelitian ini dilakukan pada 8 mahasiswa semester 4 program studi matematika tahun akademik 2021/2022 yang mengambil mata kuliah Pengantar Demografi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan observasi.
Hasil dari penelitian ini adalah 1) meningkatkan hasil prestasi belajar dilihat dari nilai rata-rata kelas dari sebelum penelitian, yaitu 57.87 dan setelah penelitian yang terdiri dari siklus I dan siklus II dengan nilai rata-rata kelas 71.5 dan 80.25. 2) meningkatkan kemampuan group-work mahasiswa dalam beberapa kriteria, yaitu: keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran, cara komunikasi yang semakin baik, kontribusi dan tanggung jawab mahasiswa terhadap tugas yang diberikan dalam kelompok, dan kemampuan menyampaikan pendapat/ide. Hal itu di tunjukan dengan hasil data kemampuan group-work yang sebelum penelitian mahasiswa masuk dalam kriteria kurang baik (37.5%), cukup baik (50%), dan baik (12.5%). Setelah dilakukan tindakan mahasiswa masuk dalam kriteria cukup baik (12.5%), baik (25%), dan sangat baik (62.5%).

Ukuran : 15,5 x 23 cm
Tebal : 103 halaman

Kategori: ,

Deskripsi

Perubahan keadaan pembelajaran pada kondisi pasca new normal saat ini, pengajar dituntut dapat menyesuaikan dan mengembangkan model-model pembelajaran yang dapat memudahkan mahasiswa memahami materi yang diajarkan. Selain itu, dosen juga harus mampu menerapkan model yang berbasis tatap muka (tradisional) dan non-tatap muka (online). Oleh karena itu, model blended learning hadir menjadi salah satu model yang dapat menangani masalah tersebut. Blended learning adalah pembelajaran yang menggabungkan antara pembelajaran secara tatap (face to face) muka dengan pembelajaran mandiri secara online dengan memanfaatkan teknologi.
Model pembelajaran ini mempermudah mahasiswa dalam mengakses materi dan mempunyai banyak waktu untuk belajar mandiri. Selain itu, dengan adanya kesempatan belajar mandiri maka diharapkan dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk dapat berdiskusi dan bekerja secara kelompok untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang dihadapi selama pembelajaran berlangsung. Untuk dapat mengfasilitasi hal tersebut makan diperlukan model pembelajaran yang membentuk kerja sama kelompok salah satunya adalah peer learning. Peer learning terjadi ketika setiap mahasiswa menjadi tergantung terhadap mahasiswa lain untuk kesuksesan belajarnya.
Dari penjelasan itu dilakukan penerapan pembelajaran kombinasi blended learning dan peer learning untuk meningkatkan prestasi belajar dan kemampuan group-work mahasiswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus, di mana masing-masing siklus ada 4 tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Penelitian ini dilakukan pada 8 mahasiswa semester 4 program studi matematika tahun akademik 2021/2022 yang mengambil mata kuliah Pengantar Demografi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan observasi.
Hasil dari penelitian ini adalah 1) meningkatkan hasil prestasi belajar dilihat dari nilai rata-rata kelas dari sebelum penelitian, yaitu 57.87 dan setelah penelitian yang terdiri dari siklus I dan siklus II dengan nilai rata-rata kelas 71.5 dan 80.25. 2) meningkatkan kemampuan group-work mahasiswa dalam beberapa kriteria, yaitu: keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran, cara komunikasi yang semakin baik, kontribusi dan tanggung jawab mahasiswa terhadap tugas yang diberikan dalam kelompok, dan kemampuan menyampaikan pendapat/ide. Hal itu di tunjukan dengan hasil data kemampuan group-work yang sebelum penelitian mahasiswa masuk dalam kriteria kurang baik (37.5%), cukup baik (50%), dan baik (12.5%). Setelah dilakukan tindakan mahasiswa masuk dalam kriteria cukup baik (12.5%), baik (25%), dan sangat baik (62.5%).

Ukuran : 15,5 x 23 cm
Tebal : 103 halaman

Ulasan

Belum ada ulasan.

Jadilah yang pertama memberikan ulasan “Pembelajaran Kombinasi Blended Learning Dan Peer Learning, penulis : Nur’aini Muhassanah, S.Pd., M.Pd”

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Shopping cart

close