Pendidikan Enterpreneurship: Filosofi Pengembangan Kemandirian Santri di Era Society 5.0 Penulis : Dr. Suparjo, M.A. dkk

Rp 58.000

Penulis :
Dr. Suparjo, M.A.
Dr. Nurul Azizah, S.Pd.I., M.Pd.
Sutrimo Purnomo, S.Pd.I., M.Pd.

Pesantren sebagai salah satu institusi pendidikan Islam yang tidak pernah selesai dibicarakan. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pesantren telah banyak melakukan adaptasi sesuai dengan kebutuhan yang berkembang. Hal ini tampak pada keterbukaan pesantren yang ditunjukkan dalam bentuk pengembangan kurikulum, sarana-prasarana, kebijakan, pengelolaan dan aspek-aspek lainnya yang mendukung. Sekurang-kurangnya, pesantren dituntut untuk melakukan perubahan fundamental dalam dua aspek, yakni: perubahan pengelolaan institusi dan perubahan kurikulum. Perubahan pengelolaan tampak pada perubahan pesantren salaf yang bertransformasi menjadi pesantren modern atau khalaf.
Kurikulum pesantren salaf yang bertransformasi menjadi pesantren khalaf tidak serta merta meninggal tradisi sebelumnya, artinya kitab kuning yang menjadi salah satu ciri khas pembelajaran pesantren salaf pun masih tetap terlihat pada pembelajaran pesantren khalaf. Hal yang kemudian menuntut pesantren agar terus menyesuaikan diri dengan perubahan jaman di antaranya ialah perkembangan sosial yang telah masuk pada era industri digital atau disebut juga era society 5.0. Di mana pada era ini pesantren dituntut untuk dapat memberikan bekal bagi kemandirian santri. Adapun salah satu upaya untuk membentuk kemandirian santri ialah melalui pendidikan kewirausahaan bagi para santri atau ada yang mengistilahkan dengan entrepreneurship di pesantren.
Dengan adanya entrepreneurship bagi santri di pesantren memberikan kontribusi yang besar bagi pengembangan kompetensi santri. Santri tidak hanya faqih dalam bidang agama dan dakwah, namun lebih dari itu bahwa melalui entrepreneurship santri dididik dan dibimbing untuk memiliki kemampuan praktis berupa hardskill seperti berwirausaha dalam bidang peternakan, pertanian, perkebunan, perikanan, dan sebagainya serta kemampuan dalam bidang softskill seperti adanya keberanian dan mental pengusaha, menawarkan produk, berdagang, dan sebagainya. Buku ini menyajikan pengembangan kemandirian santri era society 5.0 melalui hidden curriculum berbasis entrepreneurship. Semoga buku ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca. Aamiin.

Ukuran 15,5 x 23 cm
Tebal 114 halaman

Kategori: ,

Deskripsi

Penulis :
Dr. Suparjo, M.A.
Dr. Nurul Azizah, S.Pd.I., M.Pd.
Sutrimo Purnomo, S.Pd.I., M.Pd.

Pesantren sebagai salah satu institusi pendidikan Islam yang tidak pernah selesai dibicarakan. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pesantren telah banyak melakukan adaptasi sesuai dengan kebutuhan yang berkembang. Hal ini tampak pada keterbukaan pesantren yang ditunjukkan dalam bentuk pengembangan kurikulum, sarana-prasarana, kebijakan, pengelolaan dan aspek-aspek lainnya yang mendukung. Sekurang-kurangnya, pesantren dituntut untuk melakukan perubahan fundamental dalam dua aspek, yakni: perubahan pengelolaan institusi dan perubahan kurikulum. Perubahan pengelolaan tampak pada perubahan pesantren salaf yang bertransformasi menjadi pesantren modern atau khalaf.
Kurikulum pesantren salaf yang bertransformasi menjadi pesantren khalaf tidak serta merta meninggal tradisi sebelumnya, artinya kitab kuning yang menjadi salah satu ciri khas pembelajaran pesantren salaf pun masih tetap terlihat pada pembelajaran pesantren khalaf. Hal yang kemudian menuntut pesantren agar terus menyesuaikan diri dengan perubahan jaman di antaranya ialah perkembangan sosial yang telah masuk pada era industri digital atau disebut juga era society 5.0. Di mana pada era ini pesantren dituntut untuk dapat memberikan bekal bagi kemandirian santri. Adapun salah satu upaya untuk membentuk kemandirian santri ialah melalui pendidikan kewirausahaan bagi para santri atau ada yang mengistilahkan dengan entrepreneurship di pesantren.
Dengan adanya entrepreneurship bagi santri di pesantren memberikan kontribusi yang besar bagi pengembangan kompetensi santri. Santri tidak hanya faqih dalam bidang agama dan dakwah, namun lebih dari itu bahwa melalui entrepreneurship santri dididik dan dibimbing untuk memiliki kemampuan praktis berupa hardskill seperti berwirausaha dalam bidang peternakan, pertanian, perkebunan, perikanan, dan sebagainya serta kemampuan dalam bidang softskill seperti adanya keberanian dan mental pengusaha, menawarkan produk, berdagang, dan sebagainya. Buku ini menyajikan pengembangan kemandirian santri era society 5.0 melalui hidden curriculum berbasis entrepreneurship. Semoga buku ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca. Aamiin.

Ukuran 15,5 x 23 cm
Tebal 114 halaman

Ulasan

Belum ada ulasan.

Jadilah yang pertama memberikan ulasan “Pendidikan Enterpreneurship: Filosofi Pengembangan Kemandirian Santri di Era Society 5.0 Penulis : Dr. Suparjo, M.A. dkk”

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Shopping cart

close