SUKU KAMORO MIMIKA Relasi dengan Sumber Daya Alamnya, Persfektif Social-Ecological System Penulis: Dr. Yunus Pajanjan Paulangan, S.Kel., M.Si. & Dr. M. Arsyad Al. Amin, S.P., M.Si

Rp 59.000

Masyarakat suku Kamoro merupakan salah satu suku asli Papua yang mendiami pesisir bagian timur Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah. Sebagaimana suku-suku asli lainnya di Papua, suku Kamoro juga relatif kaya dengan hasil-hasil kebudayaanya, yang juga tidak terlepas dengan keberadaan sumber daya alam di sekitarnya yang membentuk peradaban mereka secara turun-temurun. Suku Kamoro memiliki kekayaan sumber daya alam khsusunya sumber daya pesisir dan laut yang cukup melimpah dan relatif belum banyak dieksplorasi demi peningkatan kesejahteraan hidup mereka, namun di satu sisi di beberapa kawasan telah mengalami kerusakan (terdegradasi). Kehidupan masyarakat suku Kamoro sangat tergantung terhadap sumber daya alam dan lingkungannya yang dikenal dengan istilah 3S (Sungai, Sampan, Sagu). Ironisnya, kehadiran PT. Freeport Indonesia yang beroperasi sejak tahun 1972 menimbulkan dampak baik secara langsung maupun tidak langsung. Salah satu dampak langsung secara fisik yakni keberadaan limbah tailing yang dihasilkan dari proses pengolahan tambang yang dialirkan melalui sistem pengendapan ke sungai Ajkwa atau dikenal dengan system ModADA (Modified Ajkwa Deposition Area). Selain itu, dampak secara tidak langsung yakni terjadi perubahan sosial budaya di masyarakat. Hal ini menjadi ancaman tidak hanya bagi keberlanjutan sumber daya pesisir dan laut khususnya tetapi juga terhadap kelangsungan masyarakat suku Kamoro di masa akan datang. Buku ini menggambarkan kondisi sosial masyarakat suku Kamoro kaitannya dengan pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungannya sebagai suatu system di wilayah pesisir bagian timur Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah.

Ukuran: 15,5 x 23 cm
Tebal: 109 halaman
ISBN: dalam proses

Kategori:

Deskripsi

Masyarakat suku Kamoro merupakan salah satu suku asli Papua yang mendiami pesisir bagian timur Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah. Sebagaimana suku-suku asli lainnya di Papua, suku Kamoro juga relatif kaya dengan hasil-hasil kebudayaanya, yang juga tidak terlepas dengan keberadaan sumber daya alam di sekitarnya yang membentuk peradaban mereka secara turun-temurun. Suku Kamoro memiliki kekayaan sumber daya alam khsusunya sumber daya pesisir dan laut yang cukup melimpah dan relatif belum banyak dieksplorasi demi peningkatan kesejahteraan hidup mereka, namun di satu sisi di beberapa kawasan telah mengalami kerusakan (terdegradasi). Kehidupan masyarakat suku Kamoro sangat tergantung terhadap sumber daya alam dan lingkungannya yang dikenal dengan istilah 3S (Sungai, Sampan, Sagu). Ironisnya, kehadiran PT. Freeport Indonesia yang beroperasi sejak tahun 1972 menimbulkan dampak baik secara langsung maupun tidak langsung. Salah satu dampak langsung secara fisik yakni keberadaan limbah tailing yang dihasilkan dari proses pengolahan tambang yang dialirkan melalui sistem pengendapan ke sungai Ajkwa atau dikenal dengan system ModADA (Modified Ajkwa Deposition Area). Selain itu, dampak secara tidak langsung yakni terjadi perubahan sosial budaya di masyarakat. Hal ini menjadi ancaman tidak hanya bagi keberlanjutan sumber daya pesisir dan laut khususnya tetapi juga terhadap kelangsungan masyarakat suku Kamoro di masa akan datang. Buku ini menggambarkan kondisi sosial masyarakat suku Kamoro kaitannya dengan pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungannya sebagai suatu system di wilayah pesisir bagian timur Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah.

Ukuran: 15,5 x 23 cm
Tebal: 109 halaman
ISBN: dalam proses

Ulasan

Belum ada ulasan.

Jadilah yang pertama memberikan ulasan “SUKU KAMORO MIMIKA Relasi dengan Sumber Daya Alamnya, Persfektif Social-Ecological System Penulis: Dr. Yunus Pajanjan Paulangan, S.Kel., M.Si. & Dr. M. Arsyad Al. Amin, S.P., M.Si”

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Shopping cart

close