Deskripsi
Islam dan Pancasila merepresentasikan Third Way, yang akan melengkapi “kebenaran akal” peradaban modern dengan “kebenaran hati” agar peradaban modern menjadi lebih perhatian terhadap masalah kemanusiaan global. Tokoh-tokoh Muslim berkontribusi besar dalam merumuskan paradigma Pancasila bahwa sila ke-1 menjiwai sila-sila yang lain. Sila ke-1 merepresentasikan niat dan tujuan, sedangkan sila-sila yang lain merepresentasikan kehidupan duniawi. Oleh karena itu, tokoh-tokoh Muslim menentang Pancasila diringkas menjadi trisila dan ekasila. Akan tetapi, keyakinan Soekarno memiliki landasan yang kuat juga dari kaca mata ilmu-ilmu sosial, karena kehidupan di dunia lebih ditentukan oleh interaksi sesama manusia seperti dalam bentuk gotong royong, sedangkan masalah niat dan tujuan menjadi urusan masing-masing individu karena tidak bisa melahirkan teori sosial.
Belum berhasilnya kebangkitan Islam karena pemikiran tokoh-tokoh Muslim masih kurang memperhatian interaksi antar berbagai kekuatan sosial politik yang akan melahirkan teori sebagai landasan dalam membangun peradaban. Bukankah peradaban bukan hanya menjadi tanggung jawab Muslim, tapi tanggung jawab semua orang dari berbagai latar belakang agama. Mereka masih fokus pada identitas Islam seperti yang tercermin dalam Rukun Iman dan Rukun Islam, belum menggarap Rukun Sosial (Ihsan) yang sifatnya universal dan menjadi landasan bagi suatu peradaban.
Penulis: Prof. Saefur Rochmat., M.I.R., PH.D
Tebal : xii + 209
Ulasan
Belum ada ulasan.