PEMIKIRAN MODERN DALAM ISLAM Sebuah Wacana Berpikir Kritis Dalam Islam Penulis: Yuli Umro’atin, M.Pd

Rp 68.000

Pembaharuan atau pemikiran dalam Islam merupakan proses perubahan dan perbaikan dalam paham keagamaan lama yang sudah tidak sesuai dengan zaman sekarang (now) sebagai akibat kemajuan pengetahuan dan teknologi, memperbaharui dan menggantinya dengan paham keagamaan baru yang sesuai dengan zaman sekarang. Tajdid memberikan jalan bagi umat Islam supaya bisa kembali pada Al-Qur’an dan Hadis serta mendorong untuk berijtihad. Pembaharuan dalam Islam juga disebabkan adanya perbedaan situasi sosial politik, budaya maupun berbagai persoalan yang dihadapi oleh tokoh-tokoh pembaharu Islam di manapun mereka tinggal. Oleh karena itu pembaharuan dijalankan dengan teknik dan pendekatan yang berbeda pula. Pembaharuan Islam difokuskan pada proses perubahan secara mendalam untuk mengatasi kemerosotan moral dan sosial masyarakat Islam dengan merujuk pada Al-Qur’an dan Hadist, karena itu motto gerakan pada waktu itu adalah kembali pada al-Qur’an dan Hadist. Gerakan Modernisme ini berupaya untuk memurnikan ajaran Islam dengan cara mengajak umat Islam kembali seperti pada masa Nabi dan Khulafaurrasyidin. Gerakan ini telah membangkitkan kelompok modernis Islam. Era kontemporer dalam Islam ditandai adanya realitas politis, dialektika budaya, dan semangat untuk melestarikan identitas dan karakter budaya. Karakteristik penting yang menjadi visi dasar modernisasi, yaitu usaha pemurnian Islam dengan cara memberantas segala yang berhubungan dengan khurafat dan bid’ah, melepaskan diri dari ikatan mazhab, dan membuka kembali pintu ijtihad selebar-lebarnya dengan menggunakan keilmuan yang kritis dalam memahami nash agar sesuai dengan perkembangan modern.

Ukuran 15,5 x 23 cm
Tebal 148 halaman

Kategori: ,

Deskripsi

Pembaharuan atau pemikiran dalam Islam merupakan proses perubahan dan perbaikan dalam paham keagamaan lama yang sudah tidak sesuai dengan zaman sekarang (now) sebagai akibat kemajuan pengetahuan dan teknologi, memperbaharui dan menggantinya dengan paham keagamaan baru yang sesuai dengan zaman sekarang. Tajdid memberikan jalan bagi umat Islam supaya bisa kembali pada Al-Qur’an dan Hadis serta mendorong untuk berijtihad. Pembaharuan dalam Islam juga disebabkan adanya perbedaan situasi sosial politik, budaya maupun berbagai persoalan yang dihadapi oleh tokoh-tokoh pembaharu Islam di manapun mereka tinggal. Oleh karena itu pembaharuan dijalankan dengan teknik dan pendekatan yang berbeda pula. Pembaharuan Islam difokuskan pada proses perubahan secara mendalam untuk mengatasi kemerosotan moral dan sosial masyarakat Islam dengan merujuk pada Al-Qur’an dan Hadist, karena itu motto gerakan pada waktu itu adalah kembali pada al-Qur’an dan Hadist. Gerakan Modernisme ini berupaya untuk memurnikan ajaran Islam dengan cara mengajak umat Islam kembali seperti pada masa Nabi dan Khulafaurrasyidin. Gerakan ini telah membangkitkan kelompok modernis Islam. Era kontemporer dalam Islam ditandai adanya realitas politis, dialektika budaya, dan semangat untuk melestarikan identitas dan karakter budaya. Karakteristik penting yang menjadi visi dasar modernisasi, yaitu usaha pemurnian Islam dengan cara memberantas segala yang berhubungan dengan khurafat dan bid’ah, melepaskan diri dari ikatan mazhab, dan membuka kembali pintu ijtihad selebar-lebarnya dengan menggunakan keilmuan yang kritis dalam memahami nash agar sesuai dengan perkembangan modern.

Ukuran 15,5 x 23 cm
Tebal 148 halaman

Ulasan

Belum ada ulasan.

Jadilah yang pertama memberikan ulasan “PEMIKIRAN MODERN DALAM ISLAM Sebuah Wacana Berpikir Kritis Dalam Islam Penulis: Yuli Umro’atin, M.Pd”

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Shopping cart

close