Oleh Prof. Dr. Murbangun Nuswowati, M.Si
lihat Buku
Pembelajaran mikro adalah kegiatan mengajar dalam skala kecil (mikro) yang dirancang untuk mengembangkan keterampilan baru dan memperbaiki keterampilan yang lama. Pembelajaran mikro juga merupakan suatu kegiatan mengajar dimana segala sesuatunya dikecilkan atau disederhanakan. Dapat dikatakan juga sebagai suatu metode latihan yang dirancang sedemikian rupa untuk memperbaiki keterampilan mengajar calon guru dan atau mengembangkan pengalaman profesional guru khususnya keterampilan mengajar dengan cara menyederhanakan atau memperkecil aspek pembelajaran seperti jumlah murid, waktu, fokus bahan ajar dan membatasi penerapan keterampilan mengajar tertentu, sehingga dapat diidentifikasi berbagai keunggulan dan kelemahan pada diri guru/calon guru secara akurat (Aida & Antoni, 2017).
Berikut dikemukakan beberapa pengertian pembelajaran mikro menurut beberapa orang ahli:
Menurut Roestiyah, pembelajaran mikro merupakan suatu kegiatan mengajar dimana segala sesuatunya dikecilkan atau disederhanakan.
Michael J Wallace, pembelajaran mikro merupakan pembelajaran yang disederhanakan. Situasi pembelajaran dikurangi lingkupnya, tugas guru dipermudah, mata pelajaran dipendekkan dan jumlah peserta didik dikecilkan.
J. Cooper & D.W. Allen mengatakan bahwa pembelajaran mikro adalah studi tentang suatu situasi pembelajaran yang dilaksanakan dalam waktu dan jumlah tertentu, yakni selama empat atau sampai dua puluh menit dengan jumlah siswa sebanyak tiga sampai sepuluh orang, bentuk pembelajaran di sederhanakan, guru memfokuskan diri hanya pada beberapa aspek. Pembelajaran berlangsung dalam bentuk sesungguhnya, hanya saja diselenggarakan dalam bentuk mikro.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa micro teaching berarti suatu metode latihan yang dirancang sedemikian rupa untuk memperbaiki keterampilan mengajar calon guru dan atau mengembangkan pengalaman profesional guru khususnya keterampilan mengajar dengan cara menyederhanakan atau memperkecil aspek pembelajaran seperti jumlah murid, waktu, fokus bahan ajar dan membatasi penerapan keterampilan mengajar tertentu, sehingga dapat diidentifikasi berbagai keunggulan dan kelemahan pada diri guru/calon guru secara akurat. Dengan demikian, diharapkan aktivitas mengajar yang kompleks, yang memerlukan berbagai keterampilan dasar dapat dikuasai satu per satu oleh guru/calon guru (Helmiati, 2013).
Keterampilan mengajar merupakan kompetensi profesional yang cukup kompleks, sebagai integrasi kompetensi guru secara utuh dan menyeluruh.Guru sebagai profesional seharusnya memiliki tiga modal dasar yaitu pemahaman yang mendalam terhadap hal-hal yang bersifat filosofis, konseptual, dan skill (keterampilan).
Keterampilan mengajar yang berkaitan dengan Pembelajaran Mikro memiliki lima belas komponen kemampuan yang harus dimiliki oleh pendidik yaitu: Adaptability (Adaptasi), Confidence (Kepercayaan Diri), Communication (Komunikasi), Team Player (Kerja sama), Continuous Learner (Belajar terus), Imaginative (Imajinasi), Leadership (Kepemimpinan), Organization (Keorganisasian), Innovative (Inovasi), Commitment (Komitmen), Ability to Manage Online Reputation (Kemampuan mengelola reputasi secara online), Ability to Engage (Kemampuan dalam keterlibatan), Understanding of Technology (Mengerti akan teknologi), Know When to Unplug (Mengetahui kapan menempatkan diri), Ability to Empower (Kemampuan dalam memberdayakan).
Pembelajaran Mikro mencakup keterampilan sebagai berikut: Keterampilan membuka pelajaran. Keterampilan verbal dan non verbal.Keterampilan menggunakan media pembelajaran berbasis IT. Keterampilan memilih metode. Keterampilan menjelaskan. Keterampilan bertanya. Keterampilan melakukan assessment. Keterampilan memberi motivasi. Keterampilan melakukan pembelajaran pada kelompok kecil dan perorangan. Keterampilan menutup pelajaran (Prayitno, 2019).
Pendidik yang baik adalah pendidik yang berhasil membawa peserta didik mencapai tujuan dan hasil pembelajaran sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam pendidikan.Keberhasilan dan efektifitas pembelajaran ditentukan oleh tercapai atau tidaknya tujuan dan hasil pembelajaran.Untuk mencapai tingkat efektifitas pembelajaran, calon pendidik harus memiliki pemahaman yang baik tentang bagaimana melaksanakan pembelajaran serta memiliki keterampilan dasar mengajar sebelum mereka melaksanakan tugas sebagai tenaga pendidik.Pemahaman dan keterampilan tersebut dapat diperoleh melalui latihan dan pengalaman belajar. Latihan dan pengalaman tersebut antara lain dapat diperoleh calon pendidik melalui pembelajaran mikro (Arsal, 2015).
Dalam kaitan dengan keterampilan mengajar, seseorang tidak boleh diminta menangani pekerjaan mengajar sebelum terbukti memiliki keterampilan-keterampilan dasar mengajar. Tanpa keterampilan-keterampilan ini orang tidak akan pernah dapat menangatasi masalah-masalah tentang pengawasan dan pemberian motivasi kepada para peserta didiknya. Pendidik harus mempunyai kewibawaan/otoritas terhadap peserta didik, karena pendidik mempunyai kelebihan dari pada peserta didik.Pendidik telah memperoleh pendidikan khusus untuk melaksanakan tugas mengajar dan oleh karena itu guru memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lebih dari peserta didiknya (Mansur, 2016). Pentingnya keterampilan mengajar ini juga berkaitan dengan karakteristik setiap peserta didik yang berbeda satu sama lain. Sehingga tugas guru dalam membimbing pembelajaran idealnya harus disesuaikan dengan karakteristik siswa, sehingga setiap siswa dengan masing-masing perbedaan dan potensinya dapat dilayani secara optimal oleh pendidik. Maka salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh pendidik yaitu keterampilan mengajar.
Sehingga peran guru dalam proses pembelajaran ikut andil dalam pentingnya memiliki keterampilan mengajar. Peran pendidik yaitu sebagai berikut: Sebagai motivator. Sebagai fasilitator. Organisator pembelajaran. Multi metode dan media. Pola interaksi pembelajaran. Mendiagnosis kesulitan belajar siswa (Rosyid, 2015).
Dikutip dari buku Keterampilan Mengajar Offline & Online dalam Pembelajaran Micro lihat buku
Penulis : Prof. Dr. Murbangun Nuswowati, M.Si dan Hanifah Nur Aini, S.Pd
Penerbit : Wawasan Ilmu
Tahun Terbit : 2021